Manusia adalah makhluk sosial yang
diberi kelebihan berupa akal pikiran. Atas dasar itu, manusia memiliki rasa
keingintahuan yang sangat tinggi dalam menghadapi hal-hal di kehidupannya.
Apalagi tentang hal-hal yang sering mereka temui di dunia ini, sederhana saja,
misalnya tentang tempat tinggal mereka yakni bumi. Keingintahuan manusia
tentang bumi tempat mereka tinggal selalu berkembang dari masa ke masa.
Keingintahuan tersebut tidak hanya mengenai tempat serta objek-objek yang ada
di bumi, tetapi juga mengenai objek-objek luar angkasa. Selain itu, manusia
selalu ingin berupaya memanfaatkan segala sesuatu atau objek yang ada di bumi
dengan berbagai cara. Objek-objek tersebut antara lain kondisi bumi seperti
tanah, air, dan juga objek-objek lainnya yang ada di dalamnya seperti binatang,
bahan tambang, dsb. Keseluruhan objek tersebut terletak di bumi. Berbagai upaya
banyak dilakukan untuk memenuhi keingintahuan tersebut. Antara lain dengan cara
melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang mereka singgahi. Selain itu mereka
juga berupaya untuk dapat menjelaskan bentuk dan ukuran bumi itu sendiri, yang
selanjutnya dapat digunakan untuk menjelaskan lokasi dari objek-objek yang ada
di bumi tersebut.
Itulah gambaran singkat mengapa kita
mengenal adanya ilmu Geodesi dan
Geomatika. Ilmu yang memelajari tentang bumi sebagai tempat tinggal
manusia dan seluk beluknya, termasuk juga luar angkasa. Geodesi merupakan ilmu
pengetahuan yang cukup tua. Pada awalnya, geodesi lebih menekankan pada studi
tentang bentuk dan ukuran bumi. Tetapi, pengertian tersebut pada saat ini telah
dikembangkan menjadi (Associate Committee
on Geodesy and Geophysics. 1973) disiplin ilmu yang berhubungan dengan
pengukuran dan representasi dari bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk
medan gravitasinya, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu.
Bentuk alamiah bumi adalah tidak
teratur dan merupakan bentuk geometrik yang kompleks. Interaksi tektonik,
gravitasi, dan gaya-gaya (forces)
lainnya menyebabkan ketidakteraturan tersebut. Dengan ketidakteraturan
tersebut, maka penentuan ukuran bumi menjadi tidak sederhana. Berbagai
pendekatan telah dikembangkan untuk dapat menentukan bentuk dan ukuran bumi
tersebut.
Ukuran bumi menjadi banyak
dikemukakan dan penting, terutama sejak eksplorasi yang dilakukan orang-orang
eropa (a.l., Marcopolo, Columbus, Vasco da Gama, Magellan) ke Asia dan Amerika.
Bentuk dan ukuran bumi menjadi dasar dalam pemetaan modern. Pada kegiatan
tersebut diperlukan parameter yang jelas mengenai bantuk dan ukuran bumi untuk
dapat digunakan dalam mentransformasikan titik-titik pada bumi nyata (real world) ke bidang peta. Perkembangan
Geodesi yang lebih signifikan lagi pada saat manusia mempelajari bentuk bumi
& ukuran bumi lebih dalam oleh tokoh Yunani, Erastotenes yang dikenal
sebagai bapak geodesi. Hingga teknik geodesi
dijadikan sebagai disiplin ilmu akademis hampir disetiap negara. Saat ini,
dikarenakan kemajuan teknologi informasi, cakupan ilmu geodesi semakin luas.
Geomatika (geomatics) merupakan
disiplin yang terkait dengan proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
analisis, penyajian, aplikasi, dan distribusi data serta informasi kebumian (geo-information) secara terintegrasi.
Istilah "geomatics" mulai digunakan pada tahun 1975 oleh Dr. Bernard
Dubuiosson seorang ahli geodesi dan fotogrametri. Geomatika dapat disebut
sebagai seni, sains dan teknologi yang menyangkut pengelolaan informasi yang
bereferensi geografi, termasuk di dalamnya pengumpulan, penyimpanan, analisis,
penyajian, dan diseminasi informasi. Di kanada, geomatika digunakan sebagai
istilah payung yang meliputi disiplin kadaster, surveying, pemetaan,
penginderaan jauh, dan sistem informasi geografis.
Geomatika sangat erat kaitannya
dengan geodesi karena informasi kebumian tersebut memerlukan kejelasan mengenai
ellipsoid yang digunakan sebagai acuan (reference)
bagi informasi yang dikelola. Dalam pengembangannya tentunya dibutuhkan
berbagai disiplin ilmu dasar yang turut andil dalam ilmu geodesi dan geomatika.
Berikut uraian singkat mengenai peran ilmu-ilmu dasar dalam geodesi dan
geomatika :
Matematika
Telah
kita ketahui bahwa geodesi dan geomatika adalah disiplin ilmu yang menyangkut
pengukuran dan merupakan cabang dari ilmu matematika terapan, sehingga tidak
dapat disangkal lagi bahwa ilmu matematika memiliki konntribusi paling besar
dalam ilmu geodesi dan geomatika. Pada dasarnya, ilmu matematika disini tidak
hanya sebagai implikasi terhadap pengukuran dan hitungan transformasi koordinat
yang dipelajari dalam geodesi, namun juga sebagai pengembang kerangka berpikir
orang-orang geodesi. Di dalam ilmu matematika, seseorang dituntut untuk dapat
menggunakan logikanya dengan baik sehingga dapat memahami materi dan
rumus-rumus dalam matematika itu sendiri. Hal ini menjadi sebuah latihan
tersendiri untuk seorang geodet, sehingga pada akhirnya, seorang geodet dapat
membangun logika berpikir untuk menghadapi masalah-masalah menyangkut geodesi
dan geomatika bahkan masalah kehidupannya sendiri.
Fisika
Fisika
Ilmu
dasar lain yang turut berkontribusi dalam geodesi dan geomatika adalah fisika.
Bagian dari fisika yang banyak digunakan dalam geodesi dan geomatika adalah
konsep tentang gelombang, optis, hidrografi, dsb. Banyak alat-alat dengan
teknologi-teknologi canggih yang terlibat dalam geodesi dan geomatika, mulai
dari teodolit, GPS, Total Station sampai Lidar. Konsep-konsep dasar fisika
sangat dibutuhkan agar seorang geodet mampu mengaplikasikan alat-alat tersebut
dengan baik.
Statistika
Konsep
pengukuran dalam survey pemetaan sudah tidak asing lagi di geodesi dan
geomatika. Dengan melakukan pengukuran, akhirnya didapatkan data hasil
pengukuran yang dapat diolah menjadi sebuah informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan. Dalam proses pengolahan data itulah konsep statistik
sangat dibutuhkan. Ilmu statistik ini berguna untuk menguji data yang telah
didapat dari lapangan, dengan melihat kualitas data dan distribusi atau
penyebaran datanya. Dari sana, dapat diketahui integritas data tersebut dan
dapat dijadikan acuan demi mengambil keputusan menuju langkah selanjutnya.
Selain
ilmu-ilmu dasar diatas, beberapa ilmu lain yang cukup banyak dipelajari di
geodesi adalah ilmu elektronika dan komputer serta teknologi informasi.
Ilmu-ilmu ini juga banyak dipelajari karena dalam proses penghitungan dan
pengukuran yang sangat rumit, dibutuhkan peralatan yang canggih untuk menjamin
keaslian dan ketepatan suatu data pengukuran.
Referensi :
Wongsotjitro, S. 1984. Berbagai
Ilmu Ukur Tanah dalam Ilmu Geodesi. Cetakan 1. Penerbit : Yayasan Kanisius,
Yogyakarta.
Kraakiwsky, E.J. 1982, Geodesy the
Concept, North Holland Publishing Company, Amsterdam.
http://dennipasca.blogspot.com/2010/03/peran-ilmu-geodesi-dalam-dunia.html
No comments:
Post a Comment