Thursday, 8 November 2012

Peran Ilmu Dasar dalam Geodesi dan Geomatika




            Manusia adalah makhluk sosial yang diberi kelebihan berupa akal pikiran. Atas dasar itu, manusia memiliki rasa keingintahuan yang sangat tinggi dalam menghadapi hal-hal di kehidupannya. Apalagi tentang hal-hal yang sering mereka temui di dunia ini, sederhana saja, misalnya tentang tempat tinggal mereka yakni bumi. Keingintahuan manusia tentang bumi tempat mereka tinggal selalu berkembang dari masa ke masa. Keingintahuan tersebut tidak hanya mengenai tempat serta objek-objek yang ada di bumi, tetapi juga mengenai objek-objek luar angkasa. Selain itu, manusia selalu ingin berupaya memanfaatkan segala sesuatu atau objek yang ada di bumi dengan berbagai cara. Objek-objek tersebut antara lain kondisi bumi seperti tanah, air, dan juga objek-objek lainnya yang ada di dalamnya seperti binatang, bahan tambang, dsb. Keseluruhan objek tersebut terletak di bumi. Berbagai upaya banyak dilakukan untuk memenuhi keingintahuan tersebut. Antara lain dengan cara melakukan perjalanan ke berbagai tempat yang mereka singgahi. Selain itu mereka juga berupaya untuk dapat menjelaskan bentuk dan ukuran bumi itu sendiri, yang selanjutnya dapat digunakan untuk menjelaskan lokasi dari objek-objek yang ada di bumi tersebut.
            Itulah gambaran singkat mengapa kita mengenal adanya ilmu Geodesi dan  Geomatika. Ilmu yang memelajari tentang bumi sebagai tempat tinggal manusia dan seluk beluknya, termasuk juga luar angkasa. Geodesi merupakan ilmu pengetahuan yang cukup tua. Pada awalnya, geodesi lebih menekankan pada studi tentang bentuk dan ukuran bumi. Tetapi, pengertian tersebut pada saat ini telah dikembangkan menjadi (Associate Committee on Geodesy and Geophysics. 1973) disiplin ilmu yang berhubungan dengan pengukuran dan representasi dari bumi dan benda-benda langit lainnya, termasuk medan gravitasinya, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu.
            Bentuk alamiah bumi adalah tidak teratur dan merupakan bentuk geometrik yang kompleks. Interaksi tektonik, gravitasi, dan gaya-gaya (forces) lainnya menyebabkan ketidakteraturan tersebut. Dengan ketidakteraturan tersebut, maka penentuan ukuran bumi menjadi tidak sederhana. Berbagai pendekatan telah dikembangkan untuk dapat menentukan bentuk dan ukuran bumi tersebut.
            Ukuran bumi menjadi banyak dikemukakan dan penting, terutama sejak eksplorasi yang dilakukan orang-orang eropa (a.l., Marcopolo, Columbus, Vasco da Gama, Magellan) ke Asia dan Amerika. Bentuk dan ukuran bumi menjadi dasar dalam pemetaan modern. Pada kegiatan tersebut diperlukan parameter yang jelas mengenai bantuk dan ukuran bumi untuk dapat digunakan dalam mentransformasikan titik-titik pada bumi nyata (real world) ke bidang peta. Perkembangan Geodesi yang lebih signifikan lagi pada saat manusia mempelajari bentuk bumi & ukuran bumi lebih dalam oleh tokoh Yunani, Erastotenes yang dikenal sebagai bapak geodesi. Hingga teknik geodesi dijadikan sebagai disiplin ilmu akademis hampir disetiap negara. Saat ini, dikarenakan kemajuan teknologi informasi, cakupan ilmu geodesi semakin luas.
            Geomatika (geomatics) merupakan disiplin yang terkait dengan proses pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, analisis, penyajian, aplikasi, dan distribusi data serta informasi kebumian (geo-information) secara terintegrasi. Istilah "geomatics" mulai digunakan pada tahun 1975 oleh Dr. Bernard Dubuiosson seorang ahli geodesi dan fotogrametri. Geomatika dapat disebut sebagai seni, sains dan teknologi yang menyangkut pengelolaan informasi yang bereferensi geografi, termasuk di dalamnya pengumpulan, penyimpanan, analisis, penyajian, dan diseminasi informasi. Di kanada, geomatika digunakan sebagai istilah payung yang meliputi disiplin kadaster, surveying, pemetaan, penginderaan jauh, dan sistem informasi geografis.
            Geomatika sangat erat kaitannya dengan geodesi karena informasi kebumian tersebut memerlukan kejelasan mengenai ellipsoid yang digunakan sebagai acuan (reference) bagi informasi yang dikelola. Dalam pengembangannya tentunya dibutuhkan berbagai disiplin ilmu dasar yang turut andil dalam ilmu geodesi dan geomatika. Berikut uraian singkat mengenai peran ilmu-ilmu dasar dalam geodesi dan geomatika :

Matematika
Telah kita ketahui bahwa geodesi dan geomatika adalah disiplin ilmu yang menyangkut pengukuran dan merupakan cabang dari ilmu matematika terapan, sehingga tidak dapat disangkal lagi bahwa ilmu matematika memiliki konntribusi paling besar dalam ilmu geodesi dan geomatika. Pada dasarnya, ilmu matematika disini tidak hanya sebagai implikasi terhadap pengukuran dan hitungan transformasi koordinat yang dipelajari dalam geodesi, namun juga sebagai pengembang kerangka berpikir orang-orang geodesi. Di dalam ilmu matematika, seseorang dituntut untuk dapat menggunakan logikanya dengan baik sehingga dapat memahami materi dan rumus-rumus dalam matematika itu sendiri. Hal ini menjadi sebuah latihan tersendiri untuk seorang geodet, sehingga pada akhirnya, seorang geodet dapat membangun logika berpikir untuk menghadapi masalah-masalah menyangkut geodesi dan geomatika bahkan masalah kehidupannya sendiri.

Fisika
Ilmu dasar lain yang turut berkontribusi dalam geodesi dan geomatika adalah fisika. Bagian dari fisika yang banyak digunakan dalam geodesi dan geomatika adalah konsep tentang gelombang, optis, hidrografi, dsb. Banyak alat-alat dengan teknologi-teknologi canggih yang terlibat dalam geodesi dan geomatika, mulai dari teodolit, GPS, Total Station sampai Lidar. Konsep-konsep dasar fisika sangat dibutuhkan agar seorang geodet mampu mengaplikasikan alat-alat tersebut dengan baik.

Statistika
Konsep pengukuran dalam survey pemetaan sudah tidak asing lagi di geodesi dan geomatika. Dengan melakukan pengukuran, akhirnya didapatkan data hasil pengukuran yang dapat diolah menjadi sebuah informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Dalam proses pengolahan data itulah konsep statistik sangat dibutuhkan. Ilmu statistik ini berguna untuk menguji data yang telah didapat dari lapangan, dengan melihat kualitas data dan distribusi atau penyebaran datanya. Dari sana, dapat diketahui integritas data tersebut dan dapat dijadikan acuan demi mengambil keputusan menuju langkah selanjutnya.

Selain ilmu-ilmu dasar diatas, beberapa ilmu lain yang cukup banyak dipelajari di geodesi adalah ilmu elektronika dan komputer serta teknologi informasi. Ilmu-ilmu ini juga banyak dipelajari karena dalam proses penghitungan dan pengukuran yang sangat rumit, dibutuhkan peralatan yang canggih untuk menjamin keaslian dan ketepatan suatu data pengukuran.

Referensi :
Wongsotjitro, S. 1984. Berbagai Ilmu Ukur Tanah dalam Ilmu Geodesi. Cetakan 1. Penerbit : Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
Kraakiwsky, E.J. 1982, Geodesy the Concept, North Holland Publishing Company, Amsterdam.
http://dennipasca.blogspot.com/2010/03/peran-ilmu-geodesi-dalam-dunia.html





No comments:

Post a Comment