Wednesday, 9 December 2015

Surveyor Dalam Kaitannya Dengan Penentuan Batas Maritim



Surveyor sangat erat kaitannya dengan kegiatan pemetaan dan pengukuran, namun sayangnya banyak masyarakat belum memahami secara jelas dan populer tentang peran disiplin ilmu ini. Jangankan untuk tujuan yang lebih besar, peran-peran surveyor dalam pengukuran pun terkadang sering luput dari pandangan masyarakat. Padahal surveyor memiliki potensi yang besar untuk berkontribusi dalam kegiatan teknis maupun non-teknis, dari yang skala kecil sampai skala besar, dari yang menyangkut kepentingan individu maupun sebuah negara. Surveyor memiliki peran yang besar dalam dunia yang sesungguhnya. Melalui teknologi geospasial yang dikuasainya, seorang surveyor mampu melakukan hal-hal yang memiliki urgensi serta berdampak global, salah satunya adalah penentuan garis batas maritim antara 2 negara. Penentuan garis batas maritim merupakan salah satu kontribusi surveyor dalam memetakan kedaulatan negara. 

Peran surveyor dalam penentuan batas maritim sangat penting, sebab batas maritim antar dua negara ini akan berhubungan dengan status dan kekuasaan masing-masing negara sehingga hal ini tentu akan mendapatkan perhatian khusus dari kedua negara. Sebagai orang profesional yang bertanggung jawab dan memiliki kapabilitas, surveyor seharusnya mampu melakukan asistansi dalam penetapan batas maritim antara dua negara secara teknis. Pembuatan garis batas yang dilakukan semestinya dibuat secara obyektif, tegas, dan efektif sesuai dengan aturan konstitusional dan kondisi geografis kedua negara. Batas yang dibuat ini nanti diharapkan tidak menjadi pemisah hubungan politis antara 2 negara melainkan sebisa mungkin menjadi sarana bagi kedua negara untuk dapat berkoordinasi dan bekerja sama dalam berbagai kepentingan. Dalam konteks terjadinya sengketa dan konflik, seorang surveyor diharapkan mampu memberikan opsi penyelesaian teknis yang relevan dan akurat agar menjadi solusi bahkan menjadi jembatan penghubung kepentingan antara 2 negara. Dalam hal penegasan batas maritim di lapangan, surveyor pun diharapkan mampu melakukan stake out secara presisi dan akurat sehingga apa yang ia tandai di lapangan akan selaras dengan apa yang telah ia buat di atas peta.

Hal yang perlu menjadi perhatian adalah bagaimana seorang surveyor dapat bertindak senetral mungkin dalam kontribusinya dalam penetapan batas maritim. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap orang tentu memiliki kecenderungan ketika dihadapkan kepada 2 hal secara terus menerus. Disinilah profesionalitas dan kapabilitas seorang surveyor diuji, yaitu ketika surveyor harus memberikan rekomendasi secara obyektif, baik secara teknis maupun secara diplomatis dengan komunikasi yang baik. Dengan memahami secara komprehensif mengenai tanggung jawabnya, maka seorang surveyor dapat memberikan argumen dan solusi penetapan batas maritim yang relevan bagi kedua pihak. Melalui pengalaman dan pengetahuan yang telah didapat, seorang surveyor akan mampu memberikan solusi penetapan batas maritim secara bijak yang penting dalam pengambilan keputusan dan perundingan batas maritim antara dua negara.

No comments:

Post a Comment